Sunday, September 17, 2006

Tuhan,
jika esok tak lagi milik kami,
berikanlah 1 kesempatan untuk sejuta maaf
dan 1 pelukan untuk yang terakhir...




Sept 06
Deru pesawat membangunkanku
Ini pagi pertama dalam dekapan embun
Aroma laut begitu khas menggelitik hidung
Punggungmu masih begitu hangat
Sehangat selimut senja

Kini,ntah berapa ratus hari berlalu dari pagi itu
Namun aroma kota dan tubuhmu masih membalutku.

Hujan.Siang.Matahari.Warung Sate.
Laut.Pelukan.Ciuman.Airmata.
Bandara.Bunker.Bulan.Malam.
MRSI.23.20.MBS.
Candle Light Dinner.Coca Cola.Sepotong Roti.
Mata Kesejukan.

Kotamu dan Kotaku.
Selamanya…
Sepanjang Doa hati...


: S.A.Z dan Kenangan pada kota B yang terindu.

Yk,11 sept 06
Untuk malam yang menoreh senyum
Ku titipkan gambaran istana hati yang pernah terlukis

Untuk pagi yang menggores embun pada pipi
Ku selipkan selaksa realita

Kutitipkan semua makna hidupku padamu
Agar kelak saat dia kembali untuk sekedar menoleh
Ada jejak puisi disana

Untuk sekedar mengingatkan
Masa masa itu pernah milik bersama



Yogya Sept 06