Tuesday, November 01, 2005

Demi gadis yang didewasakan badai dan luka


Di matamu terlipat peta:
aku menitinya berbekal obor rindu, sebungkus rokok kesunyian
dan sekompas rasi bintang.
Menyusuri garisgaris luka yang pernah ditorehkan cinta pada sekujurmu.
Mengamati guratan guratan pedih yang sempat dititipkan sejarah
pada halaman depan lembaran hidupmu.
Meski gelap dan gerak angin tak menentu,
masih coba kujaga nyala api ini di tanganku:
biar tak padam mimpi, agar tak pekat ruang hati.

Impian atasmu begitu saja terbangun:
tentang ladang bunga, sepasang kupukupu yang berkejaran,
atau tentang bulan di mana tatapan rindu kita bertemu.
tentang puing puing berserak yang kemudian kita susun bersama sama.
juga tentang pelangi yang kita pisahkan warnanya
menjadi pita-pita untuk hiasan rambutmu

aku datang bersama deru angin
atau lewat udara yang menyesakkan dadamu
aku hadir bersama terbitnya mentari
atau lewat sinarnya yang menghangatkan gairahmu

demi kau, gadis yang didewasakan badai dan luka
jangan pernah ragu
karena tapak kaki kita adalah satu



# email dari Bo'ut

dear cemplon,

plon,aku dapat puisi ini dibuku dian sastro for presiden and sudenly remember you but i dont know whos the writer,
buat kamu...jangan sedih lagi yah plon :) missed U lotta...

---> thanks bo'ut,aku tau sapa yang nulsi puisi itu,temen aku namanya hans hehehe bisa liat diblognya deh(see toilethans).anyway,thanks alot yah....dah gak sedih lagi kok tapi masih potek2 hehehe ;) missed U too...

No comments: