Wednesday, March 02, 2005

Hari itu aku menangis dipelukannya.
Sisa laraku masih mengental.
Sisa amarahku pun masih menggumpal.
Dadaku sesak tak berirama.
Dan dia hanya terus mengelus rambutku.

Teringat pada sebuah smsnya suatu hari
Saat dukaku terasa mengiris iris.
“ Duka adalah permata jika benar menggosoknya,
namun duka bisa jadi batu yang menyumbat segala bahagia
jika ia bersemayam dihati sebagai dendam “
sms at 23:08 on 26-05-03

Banyak hari terlewati dengan tawanya.semangat hidupnya.keuletannya. tebaran kasih sayangnya.
Hingga lukaku berubah menjadi tawa.

Rentang waktu terus berganti.
Sekarang aku tlah memiliki jagoan jagoan kecil pembawa kebahagiaan
Lama tak mendengar kabar tentang dia.
Berulang kali aku mencoba menghubunginya,
Sekedar berbagi cerita tentang jagoan jagoanku..
No answer at all.

Hingga sebuah berita aku terima.
Dia meninggal.Kecelakaan.tgl.25 desember kemaren.
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.Hanya itu yang terucap.
Aku tercengang.Dadaku kembali sesak.
Mungkin ini mimpi.berulang kali aku meyakini hatiku.
Hingga saat kebenaran aku dengar.aku masih tak mampu berkata kata.

Airmataku tak lagi terbendung.
Kembali teringat pesannya kala itu.
“nah gitu dong senyum..tau gak rie,senyum juga bisa menambah 1 umur kita lho,bayangin aja….jadi tersenyumlah dan dunia akan tersenyum padamu”

Aku yakin.Didunia sana.Disisi yang Maha kuasa dia pasti bahagia.
Dan aku yakin saat saat terakhirnya pun pasti dia tersenyum.

He’s the one that I can count on when I felt down.
The best brother I ever have.
Selamat jalan mas Ti…
Maaf atas rasa terima kasih yang tak sempat terucap...
.......................


# seorang Tinon dalam kenangan.

No comments: